Akibat Over-stimulasi Pada Anak

Orang tua terkadang melakukan overstimulasi tanpa sadar. Banyak sekali akibat yang ditimbulkan dari orang tua yang melakukan overstimulasi terhadap perkembangan anak baik dari aspek motorik, sosial atau bahasa. Sebaiknya stimulasi anak disesuaikan dengan perkembangan anak.

Stimulasi anak merupakan suatu rangsangan yang diberikan pada anak sebagai bentuk optimalisasi kemampuan dasar anak. Proses stimulasi dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dan dekat dengan anak, mulai dari ayah, ibu, pengasuh, kakak, atau bibi. Hendaknya perkembangan setiap orang yang melakukan proses stimulasi anak disesuaikan dengan perkembangan, kepekaan, dan kesiapan anak untuk menerima rangsangan. Jika pemberian stimulasi tidak sesuai dengan perkembangan anak termasuk overstimulasi.

Contohnya orang tua menstimulasi bayi untuk berjalan, padahal bayi tersebut belum memiliki tulang yang kuat. Sehingga bayi tersebut akan menangis dan memalingkan muka dari orang yang memberi stimulasi. Selain itu, proses stimulasi anak pun harus disesuaikan dengan minat anak Supaya kegiatan yang dilakukan itu menyenangkan dan anak merasa tidak terbebani. Jika anak terlihat tidak berminat terhadap stimulasi, maka cobalah untuk mengganti stimulasi dengan cara yang lain.

Orang tua terkadang melakukan overstimulasi tanpa sadar. Contohnya memberi banyak sekali mainan yang sebenarnya tidak disukai oleh anak atau memaksakan kehendak untuk melakukan suatu permainan.  Banyak sekali akibat yang ditimbulkan dari orang tua yang melakukan overstimulasi terhadap perkembangan anak diantaranya:

  1. Aspek Motorik

Salah satu contoh akibat dari overstimulasi pada aspek motorik ketika proses stimulasi anak dipaksa untuk berjalan padahal belum saatnya berjalan mengakibatkan struktur kaki anak akan terganggu. Bahkan akan menyebabkan struktur tulang punggungnya akan terganggu juga.

2. Aspek bahasa

Orang tua yang mengajak anak bicara, bernyanyi, dan bersenandung memang baik bagi anak. Jika anak meresponnya dengan positif melalui senyuman berarti stimulasi yang diberikan sesuai. Tetapi jika anak merasa acuh tak acuh bahkan mengantuk berarti menunjukkan gejala kalau stimulasi anak kurang bekerja secara efektif.

3. Sosial

Sikap overstimulasi orang tua terhadap anaknya akan mengganggu sikap sosialnya. Seperti seorang anak akan lebih mudah marah, nangis, minder, atau sulit bergaul dengan temannya. Contoh sikap overstimulasinya yaitu memaksa anak untuk bersalaman dengan orang lain padahal dia tidak mau bersalaman, atau memaksakan anak untuk bersikap berani tampil di depan umum.

Tinggalkan komentar