Kenali Tahapan Perkembangan Otak Anak

Otak merupakan organ pertama yang terbentuk. Pembentukkan ini memerlukan beberapa tahapan. Masing-masing tahapan memiliki peranan penting untuk tumbuh kembang selanjutnya. Tidak hanya pada usia anak-anak, bahkan sampai dewasa dan lansia.

Orang tua dapat membantu dengan cara, mengenali  tahapannya, lalu membantu menciptakan lingkungan yang tepat untuk tiap tahapannya. Yuk cari tahu tahapan perkembangan otak anak.

Perkembangan Otak Anak
Perkembangan Otak Anak

1. Dalam Kandungan

Otak mulai terbentuk enam belas hari usia kehamilan. Lempeng saraf (neural plate) menjadi tahap awal pembentukan otak. Lalu diikuti pembentukan tabung saraf (neural tube) dan sel-sel saraf. Proses pembentukan ini harus didukung lingkungan yang optimal. Ibu hamil harus memperhatikan asupan gizinya, menjauhi hal-hal yang bisa berakibat buruk untuk kehamilan, seperti rokok, alkohol dan obat-obatan. 

Zat gizi untuk ibu hamil bisa didapatkan dari sumber makanan yang mengandung asam lemak esensial sebagai sumber DHA, AA. Asam Folat, vitamin, besi dan yodium. Semuanya ada dalam bahan makanan berasal dari ikan, daging, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.

2. Lahir-  6 tahun

Pada tahapan ini otak membentuk milyaran sel saraf sebagai koneksi/ sambungan. Pada masa ini terjadi pematang fungsi, tiap bagian otak, sehingga otak mampu berpikir, berpersepsi dan mengontrol gerakan tubuh dengan benar. Usia enam tahun berat otak anak sudah mencapai 95% berat otak dewasa.

3. Usia 7-12 Tahun

Pada tahapan ini penghubung saraf terus terbentuk dan diperkuat. Stimulus berulang diperlukan untuk memperkuat hubungan ini. Pembungkus sel saraf semakin disempurnakan, sehingga otak mampu mengantarkan stimulus dengan cepat. Gerakan tubuh tertentu dapat merangsang pertumbuhan yang lebih baik. Disarankan orang tua banyak melakukan aktivitas fisik bersama anak. Untuk membantu perkembangan otak anak.

4. Usia Remaja

Pada tahapan ini perkembangan otak hampir sempurna. Pembungkus saraf yang terbentuk hampir seluruhnya. Rangkaian ini akan berakhir sampai ke lobus frontal, tempat mengatur emosi dan empati. Jadi dapat dimengerti remaja sering mengalami gangguan emosi karena tahapan perkembangannya belum sempurna.

Otak akan terus berkembang sampai usia 22 tahun. Kita masih bisa memaksimalkan perkembangan otak sebelum prosesnya berakhir. Nutrisi dan rangsangan lingkungan tepat membantu perkembangan otak anak sempurna.