Menikmati Keindahan Ditengah Keheningan Kawah Putih

Dari berbagai tempat wisata di Indonesia, saya sangat tertarik dengan keindahan kawah putih yang terletak di provinsi Jawabarat, tepatnya di kawasan Ciwidey Bandung. Disana terdapat sebuah danau kawah yang terbentuk akibat letusan dahsyat gunung Patuha.

Peristiwa meletusnya Gunung Patuha terjadi pada abad ke sepuluh. Dulu masyarakat percaya bahwa gunung tersebut sangat angker karena banyak burung yang terbang ke arah sana tetapi tidak kembali lagi dan mati. Tetapi ada seorang pemuda yang terpaksa harus ke Gunung Patuha dengan tujuan untuk penelitian. Darisana pertama kali lokasi kawah putih ditemukan.

Pendapat angkernya kawah tersebut tidak sepenuhnya salah. Benar bahwa kawasan kawah putih tersebut sangatlah berwibawa, karena ketinggian dan kesunyiannya. Benar juga bahwa kawah putih itu angker, yang selalu karena kandungan belerang pekat yang perlu diperhitungkan saat angin berhenti berputar. Selebihnya banyak kejadian atau peristiwa unik yang terjadi diluar nalar yang disangkutpautkan dengan kepercayaan masyarakat sekitar.

Kawah putih itu sendiri berbentuk sebuah danau belerang yang tanah dasarnya berwarna putih. Yang unik dari kawah tersebut airnya dapat berubah warna. Keindahan lokasi ini membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung bahkan sering digunakan untuk pemotretan. Akses menuju tempat wisata ini anda dapat naik angkutan dari leuwipanjang dengan jurusan terminal soreang, dari terminal Soreang anda naik angkutan jurusan ciwidey menuju Kawah Putih.

Aktivitas yang dapat dilakukan disana anda bisa bersantai dengan keluarga dan berfoto-foto dengan berlatarkan danau yang putih. Disana juga tersedia toko makanan dan minuman jika anda merasa lapar. Tiket masuk menuju tempat wisata tersebut sebesar delapan belas ribu rupiah per orang. Berbeda jika yang membawa kendaraan sendiri ada tarif parkir khusus. Tak hanya itu disana juga tersedia kendaraan khusus wisatawan yang akan mengantarkan anda dari tempat parkir menuju gerbang kawasan kawah putih dengan dihargai tarif sebesar lima belas ribu rupiah per orang dua kali jalan atau pulang pergi. Kendaraan tersebut dinamai ontang anting, yang berarti mondar-mandir dalam bahasa sunda sesuai dengan fungsi kendaraan tersebut.

 

 

Tinggalkan komentar